This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sunday, February 16, 2014

ARTI LAMBANG DAN WARNA KABUPATEN LANGKAT

Oleh Melayu Langkat,  

A. ARTI LAMBANG KAB.LANGKAT
1. Sebuah bintang berwarna emas dan kuning gading melambangkan dasar falsafah bangsa Indonesia yaitu Pancasila.
2. Perisai berwarna kuning gading dan 2 buah bambu warna kuning gading melambangkan perjuangan rakyat mencapai kemerdekaan RI yang berdasarkan Pancasila.
3. Untaian padi dan kapas (17 dan 8) melambangkan tanggal 17 bulan 8 tahun 1945 dan keseluruhannya berarti melambangkan kesejahteraan rakyat.
4. Tapak sirih warna coklat muda dan hiasannya coklet tua melambangkan kebudayaan dan adat istiadat Langkat.
5. Sampan nelayan dengan warna layarnya coklat muda dan badannya warna hitam, melambangkan bahwa daerah Langkat berpantai luas rakyat bersemangat bahari.
6. Keris berwarna putih dan gagangnya berwarna coklat tua, melambangkan semangat patriotisme rakyat Langkat.
7. Pita berwarna merah tulisannya "Kabupaten Langkat" berwarna putih menyatakan Daerah Langkat.

B. Arti Warna

1. Hijau : lambang kemakmuran (dasar lambang)
2. Kuning Emas : lambang kebesaran jiwa dan kemurnian adat
3. Kuning Gading: lambang kejayaan
4. Merah : lambang semangat yang menyala-nyala
5. Biru Air : lambang kecintaan kesetianan pada tanah
6. Putih : lambang kesucian dan kemurnian
7. Coklat : lambang kepribadian/ kesuburan tanah langkat
8. Hijau : lambang kejujuran dan keteguhan

SEJARAH SINGKAT LANGKAT

Oleh Emen Langkat ·  Kesultanan Langkat merupakan kerajaan Melayu yang dulu memerintah di wilayah Kabupaten Langkat, Sumatra Utara sekarang ini. Sampai dengan awal abad ke 19, kesultanan ini masih berada di bawah kuasa kesultanan Aceh (Sultan Iskandar Muda). Menurunnya kekuatan kesultanan Aceh yang berperang dengan Belanda yg mempunyai senjata lebih modern dipergunakan oleh Raja Langkat untuk menjadikan Langkat sebagai daerah yang merdeka. Pada tahun 1869 Langkat menandatangani perjanjian dengan Belanda dan Raja Langkat diakui sebagai Sultan pada tahun 1877. Sewaktu masa kolonial dulu, ada beberapa komoditi yang menghasilkan banyak pemasukan bagi Sultan Langkat yaitu antara lain: Karet, Kelapa sawit, Kopi dan Minyak.


Usaha Perkebunan orang Eropa tidak hanya banyak di daerah Deli, mereka juga merambah ke daerah Sumatra timur lainnya termasuk daerah Langkat. Pada periode tahun 1920-1930-an permintaan untuk komoditi industri karet dan minyak meningkat, hal ini mengakibatkan naiknya harga karet dan minyak saat itu. Dengan otomatis maka Sultan Langkat yang memegang konsesi tanah menjadi sangat kaya dari usaha kerjasama (kontrak) dengan perkebunan milik orang Eropa. Kilang minyak di Pangkalan Brandan menjadi salah satu penyumbang terbesar untuk pemasukan bagi Sultan Langkat.

Dalam gambar ialah Istana kesultanan Langkat di Tanjung pura yang pernah dijarah oleh rakyat sewaktu berkecamuk revolusi sosial (1945-1946) di Sumatra timur. Pada tahun 1946 keadaan suhu politik di Sumatra timur sempat memanas, orang-orang Komunis mulai menguasai partai politik dan juga membentuk laskar bersenjata diantaranya Laskar Pesindo (Pemuda Sosialis Indonesia) dan Laskar Buruh. Secara sembunyi kaum komunis sudah mempersiapkan rencana untuk menghapuskan monarki kerajaan Melayu dan ingin mengambil alih pemerintahan kerajaan. Mereka kemudian membuat propaganda di koran-koran, radio dan pamflet serta isu-isu fitnah palsu untuk menghasut rakyat. Kaum komunis menghembuskan isu bahwa Raja-Raja Melayu itu sudah bekerjasama dengan Belanda dan mereka adalah kaum Feodal yang memeras dan menindas rakyat.

Tanpa diduga pada tanggal 3 Maret 1946, tepat jam 12 malam secara serentak rakyat dipimpin oleh orang-orang komunis dan Pesindo menyerbu istana dan kantor kerajaan Melayu dan mengumumkan bahwa kerajaan Melayu telah dihapuskan oleh rakyat Indonesia. Mulailah rumah dan istana-istana kerajaan diserang, dijarah hartanya, Raja, atau Sultan beserta para bangsawan juga pegawai kerajaan ditangkap dan sebagian dibunuh di tengah hutan atau dibenamkan di laut. Sultan Deli di Medan minta perlindungan dari British Indian Forces, Istana Maimun dikepung dan keluarga Sultan sempat melarikan diri berenang ke hutan untuk bersembunyi. Istana Maimun menjadi sasaran mereka, siang dan malam mereka menembaki istana. Sultan Deli kemudian mengungsi dengan keluarganya ke Perak (Malaysia).


Di tempat lain, istana Sultan Langkat baik yang di Tanjung Pura maupun yang di kota Binjei diserbu dan dirampok. Para bangsawan Langkat ditangkap dan sebagian besar dibunuh dengan kejam termasuk pujangga besar Tengku Amir Hamzah juga puteri-puteri Sultan Langkat diperkosa di depan mata beliau. Tengku-tengku di Asahan yang laki-laki semua dibunuh termasuk isteri Tengku Musa dan anaknya. Di kesultanan Serdang, karena Sultan Sulaiman Shariful Alamshah sejak dahulu terkenal anti-kolonialisme Belanda dan juga banyak keluarga kesultanan yang duduk di dalam partai politik dan menjadi TNI, kaum komunis hanya dapat mengerahkan rakyat untuk berbaris demonstrasi meminta agar kerajaan Serdang menyerahkan kekuasaan pemerintahan lokal kepada pemerintah R.I.
Demikian sekilas tentang revolusi sosial yang dikutip dari tulisan Tengku Luckman Sinar, Sejarawan Melayu.

Kumpulan Pantun Nasehat Melayu

Suku Melayu Langkat (Maye-maye) adalah salah satu dari bahagian suku melayu yang ada di Provinsi Sumatra Utara (Medan) - Indonesia. Sama halnya seperti suku melayu lainnya, Suku Melayu Langkat juga memiliki sebuah kesenian yang sama denga Suku Melayhu lainnya yakni kesenian Berpantun.

Dalam konteks budaya Melayu, pantun jelas menjadi salah satu pendukung jati diri orang Melayu yang sangat kuat. Pantun digunakan oleh masyarakat Melayu dari strata kelas bawah, menengah, maupun atas. Pantun dipergunakan dalam berbagai kegiatan kebudayaan, seperti untuk: merisik, meminang, istiadat perkawinan, khitanan, penabalan nama anak, akikah, bahkan upacara-upacara penobatan raja, hari besar nasional, dan lain-lain.

Pantun Melayu Langkat sendiri memilik bebrapa fungsi yaitu :

  1. Pantun sebagai Sarana Upacara
  2. Pantun untuk Melestarikan Budaya Melayu
  3. Pantun sebagai Ekspresi Hiburan dan Estetika

Berikut ini adalah beberapa contoh Pantun Melayu langkat.

Pantun BudayaPantut Jenaka | Pantun Nasehat | Pantun Muda - Mudi |

Mulakan Bismillah setiap urusan
elok disertai selawat dan salam
dulukanlah niat sebelum pekerjaan
mulakan gerakan di sebelah kanan


Oleh : Irvan Wahyudi

Apa guna pasang pelita
Jika tidak dengan sumbunya
Apa guna bermain kata
Kalau tidak dengan sungguhnya


Oleh : Melayu Langkat

Pulau pandan jauh di tengah,
Di balik pulau si angsa dua,
Hancur badan dikandung tanah,
Budi yang baik dikenang juga.

Oleh: Dra. Erni Erwina, M.A.
Mahasiswa Program Doktoral Linguistik, Pascasarjana, Universitas Sumatera Utara Medan


Sri Mersing lagu Melayu,
Dinyanyikan biduan zaman dahulu,
Kalau kau tahu malang nasibku,
Bagaikan kaca terhempas ke batu

Oleh: Dra. Erni Erwina, M.A.
Mahasiswa Program Doktoral Linguistik, Pascasarjana, Universitas Sumatera Utara Medan


Bungalah tanjung putih berseri,
Dipakai oleh tuan puteri,
Hiasan sanggul kanan dan kiri,
Menambalah cantik dipandang berseri.

Oleh: Dra. Erni Erwina, M.A.
Mahasiswa Program Doktoral Linguistik, Pascasarjana, Universitas Sumatera Utara Medan


Masuk hutan pakai sepatu
Takut kena gigitan pacat
Kalau kita selalu bersatu
Apa kerja mudah dibuat


Oleh : Melayu Langkat

Kumpulan Pantun Melayu

Suku Melayu Langkat (Maye-maye) adalah salah satu dari bahagian suku melayu yang ada di Provinsi Sumatra Utara (Medan) - Indonesia. Sama halnya seperti suku melayu lainnya, Suku Melayu Langkat juga memiliki sebuah kesenian yang sama denga Suku Melayhu lainnya yakni kesenian Berpantun.

Dalam konteks budaya Melayu, pantun jelas menjadi salah satu pendukung jati diri orang Melayu yang sangat kuat. Pantun digunakan oleh masyarakat Melayu dari strata kelas bawah, menengah, maupun atas. Pantun dipergunakan dalam berbagai kegiatan kebudayaan, seperti untuk: merisik, meminang, istiadat perkawinan, khitanan, penabalan nama anak, akikah, bahkan upacara-upacara penobatan raja, hari besar nasional, dan lain-lain.

Pantun Melayu Langkat sendiri memilik bebrapa fungsi yaitu :

  1. Pantun sebagai Sarana Upacara
  2. Pantun untuk Melestarikan Budaya Melayu
  3. Pantun sebagai Ekspresi Hiburan dan Estetika

Berikut ini adalah beberapa contoh Pantun Melayu langkat.

Pantun Budaya| Pantut Jenaka | Pantun Nasehat | Pantun Muda - Mudi |

Bukan lebah sebarang lebah
Lebah bersarang di pohon kayu
Bukan sembah sembarang sembah
Sembah adat pusaka Melayu


Oleh : Irvan Wahyudi


Warisan itu amanah bangsa,
Perku dijaga perlu dijunjung,
Pantun itu lambang jati bangsa,
Penuh indah adat disanjung.

Oleh : Alias Hamzah


Hari malam gelap-gelita
Pasang lilin jalan ke taman
Sopan santun budaya kita
Jadi kebanggaan zaman berzaman

Oleh : Dedy Arafath